KoKiNegeriku
CITIZEN JOURNALISM: SIAPA SAJA, MENULIS APA SAJA

Walentina Waluyanti – Holland

http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/3/1488/_kisah_petualangan_belanda_totok_di_hindia_belanda/#883306koki

Menarik melihat bagaimana orang Belanda yang tinggal di Indonesia di abad lampau mengadaptasi kebiasaan pribumi. Kebiasaan memakai bantal guling, kebiasaan tidur siang yang tidak biasa bagi orang Belanda. Juga makan siang dengan menu nasi dan aneka lauk, sementara di Belanda mereka terbiasa makan siang hanya dengan setangkup roti.

Semua itu terekam dalam buku catatan Justus van Maurik, “Indrukken van een Totok”, 1897. Menyebut dirinya seorang Belanda totok, Van Maurik adalah pengusaha pembuat rokok sekaligus penulis di Amsterdam. Dalam bukunya juga disebut beberapa nama makanan tradisional, misalnya sambal hati, sambal oedang, sambal ketimoen, sambal setan, sambal pete, kroepoek, dendeng, terasi. Menu yang disebutnya dalam nama aslinya tadi, tidak berubah sampai sekarang. Dari buku catatannya saya menemukan banyak kepingan Indonesia masa lalu di baliknya.

Baca selengkapnya…